1. CARBO-LOADING
Saat berlari tubuh akan membakar tenaga yang bersumber dari glikogen dan lemak. Saat tubuh kehabisan glikogen, akan mengalami kondisi yang disebut “hit the wall”, dimana tubuh tidak lagi mempunyai tenaga untuk berlari, bahkan berjalan sekalipun. Untuk itulah diperlukan asupan karbo yang tepat sebelum berlari.
2. OUTFIT YANG TEPAT
Pilih pakaian yang bahannya menjaga tubuh tetap kering seperti kain yang mengandung polypropylene atau kain coolmax/supplex. Tujuannya agar kulit dapat bernapas selama berolahraga dan tubuh tetap sejuk. Hindari kain yang pori-porinya rapat atau bahkan tidak berpori. Pilih sepatu yang benar-benar nyaman di kaki. Pilihlah sepatu berdasarkan kualitasnya dan pas dengan kaki kita, bukan karena brand atau mahal murahnya. Sepatu terlalu besar atau terlalu kecil akan tidak nyaman, bahkan mengakibatkan cidera.
3. JANGAN LUPA KE TOILET!
Hal yang paling menjengkelkan saat berlari adalah rasa ingin buang air. Hindari minuman berkafein atau minuman yang membuat ingin kencing terus. Perhatikan asupan air dan makanan pada poin pertama agar tidak menimbulkan masalah perut saat berlari.
4. MELAKUKAN PEMANASAN
Susan Paul, pelatih lari dari Amerika Serikat, mengatakan bahwa berlari memerlukan persiapan tubuh yang optimal, “Pemanasan yang tepat juga menjadi kunci kesuksesan seorang pelari.” Lakukan pemanasan statis dan dinamis. Mulai dengan berjalan selama lima menit atau lebih sebelum berlari. Bagi pemula ada baiknya tidak lari non-stop. sisipkan jalan kaki. Tingkatkan durasi secara bertahap, sampai mampu berlari tanpa jeda berjalan.
5. PENDINGINAN
Setelah lari, jangan lupakan pendinginan. Tubuh harus didinginkan secara perlahan setelah melakukan aktivitas berat. Lari adalah kegiatan sepanjang hidup, jaga tubuh agar tetap sehat sehingga bisa kita nikmati dengan
nyaman, gembira dan jadi rutinitas yang menyehatkan.